Senin, 08 September 2008

Kisah Menteri dan Ani Tukang Jamu

Andai kata yang pernah terucap bisa ditarik kembali, mungkin Taufiq Effendi akan melakukannya. Namun, nasi sudah menjadi bubur, hingga ia harus merasakan sentilan istri presiden.

Ibu Ani SBY dan Mbok Jamu

Ibu Ani SBY dan Mbok Jamu

Saat memberikan pembekalan kepada pengurus dan anggota DPR dari Partai Demokrat (PD) se-Indonesia di Hotel Sahid, Jakarta, Menneg PAN Taufiq Effendi tampak begitu kesal. Sebab, beberapa kali arahannya ditentang oleh salah seorang peserta. Berulang kali peserta yang juga pengurus DPP PD tersebut menyela dengan mengatakan, “Atas petunjuk Ibu Ani melalui SMS yang kami terima….”


Mungkin, pengurus DPP PD tersebut rajin ber-SMS ria dengan Ani Yudhoyono, meski setelah SBY jadi presiden, Ani sudah tak lagi menjabat Wakil Ketua Umum PD. Entah kenapa, saat peserta tersebut kembali “menginterupsi”, Taufik lantas keceplosan, “Ani mana? Ani tukang jamu atau Ani gado-gado?” Ucapan spontan tersebut sempat membuat geeer forum pembekalan. Maklum, meski Taufiq memiliki selera humor tinggi, namun lontaran ‘nakal’ itu sama sekali tak diduga peserta pembekalan. “Sys NS dan Max Sopacua yang hadir dalam acara tersebut pun dibuat terpingkal-pingkal,” ujar sumber Indonesia Monitor.

Tapi, banyolan Taufiq membawa sial. Tanpa diketahui olehnya, acara tersebut ternyata direkam. Parahnya, rekaman tersebut sampai ke Ani. Menurut sumber, Ibu Negara marah bukan kepalang. Tak kurang dari hitungan jam, SBY lantas menelepon Taufiq. Menurut sumber, SBY mengancam akan mencopot Taufiq sebagai Menneg PAN karena dinilai tidak beretika. Bahkan, sejak kejadian tersebut, hampir enam bulan SBY tidak menyapa Taufiq dan menolak menerima Taufik yang ingin menghadap meski untuk urusan dinas.

Makanya, menjelang reshuffle jilid 1, nama Taufiq santer sekali terdengar akan terlempar dari kabinet. Namun, menurut sumber, Vence Rumangkang menyelamatkannya. Salah satu pendiri PD itu berjuang dengan melobi orang-rang sekitar SBY dan berhasil mengamankan pensiunan polisi bintang satu tersebut.
Namun, ketika dikonfirmasi, Vence membantah pernah menyelamatkan Taufiq dari reshuffle kabinet. “Oh, nggak kok. Nggak benar itu. Saya nggak pernah berhubungan dengan Pak Taufiq soal reshuffle. Bukan saya itu,” ujar Vence kepada Indonesia Monitor, Jumat (1/8) pekan lalu.

Vence juga enggan dimintai komentarnya soal sosok Ani Yudhoyono. Ia mengaku tidak mau mengomentari orang karena hal itu sensitif. “Apalagi, sekarang saya nggak di Partai Demokrat. Kalau ngomong soal Ibu Ani, nanti saya ditelepon dan dimarahi Ibu Ani. Saya sekarang takut ngomongin orang, apalagi Ibu Ani,” ujar Vence yang sekeluarnya dari Partai Demokrat langsung mendirikan Partai Barisan Nasional (Barnas). Di situ, ia duduk sebagai ketua umum. Sementara, Sys Ns yang disebut-sebut hadir dalam acara itu mengaku pernah juga mendengar kisah ‘menteri dan Ani tukang jamu’ itu dari teman-temannya di PD. Namun, ia membantah jika ikut hadir di acara tersebut. “Nggak, saya nggak ada di situ,” ujarnya kepada Indonesia Monitor, Sabtu (2/8) pekan lalu.

Menurut Bahauddin Thonti, salah satu pendiri Partai Demokrat, sebenarnya tak hanya Ani yang begitu superior di lingkaran presiden. Ada satu lagi yang begitu berpengaruh terhadap SBY, yaitu ibu mertua. Thonti mengisahkan, saat acara peringatan haul R Soekotjo (ayah SBY), di Pacitan, tahun 2001, ia ikut datang. Hj Sunarti Sri Hadiyah, ibu mertua SBY, juga ada di situ. Saat itu, SBY sedang makan di ruang keluarga, kebetulan Thonti berada di ruangan tersebut. Tak jauh dari tempat SBY duduk, masih di ruangan itu, ada ibu mertua SBY sedang duduk-duduk sambil istirahat. Tiba-tiba, janda mendiang Sarwo Edhie Wibowo itu memanggil SBY, “Mas Bambang…”
Belum sampai selesai Hj Sunarti mengucapkan kalimat lanjutan, SBY langsung beranjak dari tempat duduknya. Piring yang ada di tangannya langsung diletakan di atas menja. “Dalem, Bu,” ujar SBY sambil menghampiri ibu mertuanya.

“SBY terlihat begitu ketakutan terhadap mertuanya. Saat sang mertua memanggil namanya, SBY begitu terburu-buru. Padahal, ia sedang makan,” ujar Thonti.

Namun, menurut Wakil Ketua Umum DPP PD Ahmad Mubarok, SBY tidak pernah disetir oleh siapapun, termasuk oleh Ani atau ibu mertuanya. “Saya pernah melihat sendiri secara langsung ketika Pak SBY menyuruh Ibu Ani untuk tidak ikut campur dalam satu masalah. Pak SBY bilang, ‘Ibu, yang seperti ini Ibu nggak usah ikut’,” ujar Ahmad Mubarok, menirukan ucapan SBY.

Moh Anshari, Sri Widodo
Sumber: Tabloid Indonesia Monitor
Edisi 6 Tahun I/6-12 Agustus 2008

1 komentar:

Francisca Sestri mengatakan...

Kan emansipasi perempuan,ingat surga ditelapak kaki wanita(ibu)